Kamis, 21 Oktober 2010

Evolusi AMD Athlon processor

Keluarga Prosesor AMD Athlon adalah garis prosesor kinerja tinggi berdasarkan pada AMD K7 arsitektur. Sebelumnya prosesor Athlon dengan cache L2 belakang diproduksi dalam paket Modul Card. Dengan pengenalan core Thunderbird, yang ditambah pada-die L2 cache 256 KB, menjadi mungkin untuk paket prosesor ke dalam paket PGA yang lebih kecil dan lebih murah. Karena L2 cache pada Athlon Thunderbird CPU berjalan pada kecepatan yang sama dengan prosesor, T-Burung Athlons lebih cepat daripada slot A Athlons dengan cache L2 lebih lambat mereka. Kinerja mikroprosesor Athlon ditingkatkan lebih jauh lagi ketika frekuensi dari Front Side Bus meningkat 200-266 MHz. Prosesor tercepat dari keluarga CPU AMD Athlon 1.4 GHz A1400AMS3C dengan 266 MHz front side bus (FSB) dan 1,4 A1400AMS3B GHz dengan FSB 200 MHz.
AMD Athlon XP processor family.
Production parts

AMD Athlon 600 - A0600AMT3B

AMD Athlon 650 - A0650AMT3B

AMD Athlon 650 - A0650APT3B

AMD Athlon 700 - A0700AMT3B

AMD Athlon 700 - A0700APT3B

AMD Athlon 750 - A0750AMT3B

AMD Athlon 750 - A0750APT3B

750 MHz
Terhuyung keramik PGA (Socket A / Socket 462)

AMD Athlon 800 - A0800AMT3B

AMD Athlon 800 - A0800APT3B

AMD Athlon 850 - A0850AMT3B

850 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 850 - A0850APT3B

850 MHz
200 Mhz bus speed

Terhuyung keramik PGA (Socket A / Socket 462)

Rekayasa sampel

Untuk setiap kelas kecepatan ada dua versi prosesor Athlon A Thunderbird dengan tegangan inti yang berbeda. Prosesor dengan 'M' dalam jumlah bagian (seperti A0850AMT3B) memiliki 1,75 tegangan inti. Prosesor dengan nomor bagian 'P' - seperti ini CPU A0850APT3B - telah tegangan core 1,7 Volt. Karena tegangan core yang lebih rendah, perang ini prosesor yang berjalan sedikit lebih dingin yang A0850AMT3B.

AMD Athlon 900 - A0900AMT3B

900 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 900 - A0900APT3B

AMD Athlon 900 - A0900DMT3B

AMD Athlon 950 - A0950AMT3B

950 MHz
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 950 - A0950APT3B

AMD Athlon 950 - A0950DMT3B

AMD Athlon 1000 - A1000AMS3B

AMD Athlon 1000 - A1000AMS3C

AMD Athlon 1000 - A1000AMT3B

1000 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 1000 - A1000AMT3C

AMD Athlon 1000 - A1000APT3B

AMD Athlon 1000 - A1000DMT3B

1000 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered organic PGA (Socket A/Socket 462)


AMD Athlon 1000 mikroprosesor sangat berbeda dari CPU Thunderbird lain. Prosesor itu dikemas dalam paket organik Pin Grid Array - paket yang menjadi umum pada generasi berikutnya mikroprosesor Athlon XP. Dilihat oleh jumlah paket 26.876 kita bisa berasumsi bahwa ini adalah salah satu versi awal paket PGA organik. Sebagai perbandingan - Athlon XP awal paket ditandai sebagai 27100.

AMD Athlon 1000 - A1000DMT3C

1000 MHz
266 Mhz bus speed
Staggered organic PGA (Socket A/Socket 462)

Engineering sample

AMD Athlon 1100 - A1100AMS3B

1100 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 1100 - A1100AMT3B

AMD Athlon 1133 - A1133AMS3C

1133 MHz
266 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

Semua prosesor AMD Athlon, kecuali yang sebelumnya, memiliki bantalan karet 4 yang terletak di sudut paket. Tujuan dari bantalan adalah untuk mencegah kerusakan substrat meninggal selama instalasi kipas / heatsink. Tanpa bantalan substrat mati bisa mudah retak atau cuil ketika sebuah heatsink, yang tidak benar sejalan dengan (tidak sejajar dengan) permukaan mati, didorong ke bawah. Bantalan tidak mengijinkan memiringkan signifikan heatsink, tapi bahkan mereka tidak dapat melindungi mati ketika kekuatan yang berlebihan diterapkan untuk heatsink. Die substrat dari CPU ini menunjukkan kerusakan khas yang disebabkan oleh instalasi heatsink salah.

AMD Athlon 1200 - A1200AMS3B

1200 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 1200 - A1200AMS3C

AMD Athlon 1266 - A1266AMS3C

AMD Athlon 1300 - A1300AMS3B

1300 MHz
200 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 1300 - A1300APS3B

AMD Athlon 1333 - A1333AMS3C

1333 MHz
266 Mhz bus speed
Staggered ceramic PGA (Socket A/Socket 462)

AMD Athlon 1400 - A1400AMS3B

AMD Athlon 1400 - A1400AMS3C

Prosesor Athlon tercepat dengan core Thunderbird. Ini adalah pilihan upgrade terbaik jika motherboard anda hanya mendukung inti Thunderbird, dan telah mendukung FSB 266 MHz. Seperti CPU ini memiliki 266 MHz front-bus ukuran, maka rata-rata 10% lebih cepat yang Athlon 1400 dengan 200 MHz FSB. 

PERKEMBANGAN MIKROPROCESSOR INTEL


Dimulai dari sini :

1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.

1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan

1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004

1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data
video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)

Evolusi Prossesor Intel

Pada tahun 1971 prosesor Intel mengeluarkan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440. Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.



Pada tahun 1972 muncul processor 8 bit pertama i8008, tapi agak kurang disukai karena multivoltage, lalu baru muncul processor i8080, disini ada perubahan yaitu jadi triple voltage, pake teknologi NMOS (tidak PMOS lagi), dan mengenalkan pertama kali sistem clock generator (pake chip tambahan), dikemas dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian muncul juga processor2 : MC6800 dari Motorola -1974, Z80 dari Zilog -1976 (merupakan dua rival berat), dan prosessor – prosessor lain seri 6500 buatan MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full compatible dengan i8008 hanya sampai level bahasa mesin. Level bahasa rakitannya berbeda (tidak kompatibel level software). Prosesor i8080 adalah prosesor dengan register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memori addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL.


Pada tahun 1977 muncul prosessor tipe 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai +3.3V dst).

Pada tahun 1978 muncul prosessor i8086, prosesor ini memiliki register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memori addressing 20-bit. Prosessor ini juga dilengkapi dengan teknologi HMOS, komponen pendukung bus 16 bit sangat langka , sehingga harganya menjadi sangat mahal.


Untuk menjawab tuntutan pasar yang semakin berkembang, maka Intel mengeluarkan prosessor tipe i8088 16bit bus internal, 8bit bus external. Sehingga i8088 dapat memakai komponen peripheral 8bit bekas i8008. IBM memilih chip ini untuk pebuatan IBM PC karena lebih murah daripada i8086. Kalau saja CEO IBM waktu itu tidak menyatakan PC hanyalah impian sampingan belaka, tentu saja IBM akan menguasai pasar PC secara total saat ini. IBM PC first release Agustus 1981 memiliki 3 versi IBM PC, IBM PC-Jr dan IBM PC-XT (extended technology). Chip i8088 ini sangat populer, sampai NEC meluncurkan sebuah chip yang dibangun berdasarkan spesifikasi pin chip ini, yang diberi nama V20 dan V30. NEC V20 dan V30 adalah processor yang compatible dengan intel sampai level bahasa assembly (software). Chip 8088 dan 8086 kompatibel penuh dengan program yang dibuat untuk chip 8080, walaupun mungkin ada beberapa program yang dibuat untuk 8086 tidak berfungsi pada chip 8088 (perbedaan lebar bus)

Di tahun selanjutnya Intel mengeluarkan prosessor tipe i80186 dan i80188. Sejak munculnya prosesor tipe i80186, prosessor mulai dikemas dalam bentuk PLCC, LCC dan PGA 68 kaki.. i80186 secara fisik berbentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret kaki persisi (PGA) dan mulai dari i80186 inilah chip DMA dan interrupt controller disatukan ke dalam processor. semenjak menggunakan 286, komputer IBM menggunakan istilah IBM PC-AT (Advanced Technology)dan mulai dikenal pengunaan istilah PersonalSystem (PS/1). Dan juga mulai dikenal penggunaan slot ISA 16 bit yang dikembangkan dari slot ISA 8 bit , para cloner mulai ramai bermunculan. Ada AMD, Harris & MOS yang compatible penuh dengan intel. Di 286 ini mulai dikenal penggunaan Protected Virtual Adress Mode yang memungkinkan dilakukannya multitasking secara time sharing (via hardware resetting).

Lalu untuk meraih momentum yang hilang dari chip i8086, Intel membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16 MB memori. Chip 80286 ini tentu saja kompatibel penuh dengan chip-chip seri 808x sebelumnya, dengan tambahan beberapa set instruksi baru. Sayangnya chip ini memiliki beberapa bug pada desain hardware-nya, sehingga gagal mengumpulkan pengikut.

Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses maksimum 4 GB , dan tidak lupa tambahan beberapa instruksi baru. Chip ini mulai dikemas dalam bentuk PGA (pin Grid Array). Prosesor Intel sampai titik ini belum menggunakan unit FPU secara internal . Untuk dukungan FPU, Intel meluncurkan seri 80×87. Sejak 386 ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM (Blue Lightning) dst, macam-macamnya :
i80386 DX (full 32 bit)
i80386 SX (murah karena 16bit external)
i80486 DX (int 487)
i80486 SX (487 disabled)
Cx486 DLC (menggunakan MB 386DX, juga yang lain)
Cx486 SLC (menggunakan MB 386SX)
i80486DX2
i80486DX2 ODP
Cx486DLC2 (arsitektur MB 386)
Cx486SLC2 (arsitektur MB 386)
i80486DX4
i80486DX4 ODP
i80486SX2
Pentium
Pentium ODP


Sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru. Karena permintaan publik untuk prosesor murah, maka Intel meluncurkan seri i80486SX yang tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled . Seperti yang seharusnya, seri i80486DX memiliki kompatibilitas penuh dengan set instruksi chip-chip seri sebelumnya. AMD dan Cyrix kemudian membeli rancangan prosesor i80386 dan i80486DX untuk membuat prosesor Intel-compatible, dan mereka terbukti sangat berhasil. Pendapat saya inilah yang disebut proses ‘cloning’, sama seperti cerita NEC V20 dan V30. AMD dan Cyrix tidak melakukan proses perancangan vertikal (berdasarkan sebuah chip seri sebelumnya), melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip yang sekelas.

Pada tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486 tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan istilah Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix . Intel menggunakan istilah Pentium karena Intel kalah di pengadilan paten. alasannya angka tidak bisa dijadikan paten, karena itu intel mengeluarkan Pentium menggunakan TM. AMD + Cyrix tidak ingin tertinggal, mereka mengeluarkan standar Pentium Rating (PR) sebelumnya ditahun 92 intel sempat berkolaborasi degan Sun, namun gagal dan Intel sempat dituntut oleh Sun karena dituduh menjiplak rancangan Sun. Sejak Pentium, Intel telah menerapkan kemampuan Pipelining yang biasanya cuman ada diprocessor RISC (RISC spt SunSparc). Vesa Local Bus yang 32bit adalah pengembangan dari arsitektur ISA 16bit menggunakan clock yang tetap karena memiliki clock generator sendiri (biasanya >33Mhz) sedangkan arsitektur PCI adalah arsitektur baru yang kecepatan clocknya mengikuti kecepatan clock Processor (biasanya kecepatannya separuh kecepatan processor).. jadi Card VGA PCI kecepatannya relatif tidak akan sama di frekuensi MHz processor yang berbeda alias makin cepat MHz processor, makin cepat PCI-nya

Pada tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah susunannya. Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1 instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe)
.
Pada tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX. Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang digunakan AMD . Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium. Bagaimana dengan AMD K5? AMD K5-PR75 sebenarnya adalah sebuah ‘clone’ i80486DX dengan kecepatan internal 133MHz dan clock bus 33MHz . Spesifikasi Pentium yang didapat AMD saat merancang K5 versi-versi selanjutnya dan Cyrix saat merancang 6×86 hanyalah terbatas pada spesifikasi pin-pin Pentium. Mereka tidak diberi akses ke desain aslinya. Bahkan IBM tidak mampu membuat Intel bergeming (Cyrix, mempunyai kontrak terikat dengan IBM sampai tahun 2005). Mengenai rancangan AMD K6, tahukah anda bahwa K6 sebenarnya adalah rancangan milik NexGen? Sewaktu Intel menyatakan membuat unit MMX, AMD mencari rancangan MMX dan menambahkannya ke K6. Sayangnya spesifikasi MMX yang didapat AMD sepertinya bukan yang digunakan Intel, sebab terbukti K6 memiliki banyak ketidakkompatibilitas instruksi MMX dengan Pentium MMX.
13. Pada tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar” (menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena beberapa alasan :
  1. Memperlebar jalur data (kaki banyak – Juga jadi alasan Socket 8 ), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple Processor. ( sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual processorpun oleh ZDBench lebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang via NT)
  2. Memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di Motherboard sebab bila tidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak 8088 juga sudah ada .Mengapa keluar juga spesifikasi SIMM di 286? beberapa diantaranya adalah efisiensi tempat dan penyederhanaan bentuk.
  3. Memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan lagi-lagi tanpa banyak makan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga kesimpulannya AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan cepat di hit cache! Sebab dengan spec Socket7 kecepatan L2 cache akan terbatas hanya secepat bus data / makin lambat bila bus datanya sedang sibuk, padahal PII thn depan direncanakan beroperasi pada 100MHz (bukan 66MHz lagi). Point inilah salah satu alasan kenapa intel mengganti chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.


Pada tanggal 6 Oktober 1998, Intel Corporation meliris prosessor rangkap versi tercepat Intel® Pentium® II Xeon dengan kecepatan 450 MHz, dirancang khusus untuk digunakan pada Prosessor-dual (two-way) Workstation dan servers. Prosessor baru ini di harapkan mampu membangun sebuah kepercayaan yang kokoh agar Pentium® II Xeon dapat di terima di pasaran dan bisa dijadikan prosessor dasar bagi semua Workstation dan Servers. Prosessor rangkap (Dual-processor/two-way) akan membuat para users secara tidak langsung pindah ke prosessor generasi baru ini, hal ini dikarenakan berbagai problem yang selama ini pelik di selesaikan oleh prosessor-prosessor terdahulu seperti Mission-Critical. System Vendor yang mencakup Compaq, Dell, Fujitsu, Gateway, HP, IBM, Intergraph, NEC, Siemens Nixdorf (SNI), TriStar dan UMAX telah merencanakan untuk beralih ke Prosessor baru ini yang konon akan membawa mereka ke tingkat pemrosesan data yang lebih menakjubkan. “Perkembangan teknologi prosessor Intel terus mendorong cara kerja komputer ke tingkatan yang lebih tinggi lagi, menghasilkan perluasan yang sangat pesat pada sektor pemasaran pada Workstation dan Servers”, jelas Anand Chandrasekher, Divisi Produksi Intel® Workstation. “Suatu tanda yang sangat menggembirakan bagi kami ketika peluncuran Prosessor Pentium® II Xeon ke pasaran; banyak konsumen baru yang sangat tertarik pada arsitektur Prosessor ini, oleh karena itu peluncuran perdana Prosessor pentium® II Xeon dengan kecepatan 450 MHz, seharusnya mampu mempercepat trend pengembangan prosessor yang berkecepatan tinggi di masa kini”. Seperti anggota keluarga yang lain dari Intel® Inside microprocessor, hal yang paling menonjol pada prosessor Pentium® II Xeon 450 MHz adalah Chaches Level 2 (L2) yang lebih besar, kecepatan pemrosesan data, penanganan khusus pada proteksi arus panas, Kemampuan Multiprosessing, dan 100-MHz Bus sistem. AGPset Intel® 440GX untuk Workstation dan servers dengan satu atau dua prosessor mampu menyediakan support memory hingga 20-GB dan Grafik AGP yang lebih halus dan lebih real. Prosessor ini juga menunjang pengembangan Sistem Operasi seperti Windows NT(New Technology) untuk Workstation, Windows NT untuk Servers, Netware dan UNIX. Prosessor Pentium® II Xeon 450 MHz dengan 512 KB L2 cache seharga $824, sekitar Rp. 5.768.000,- (kurs Rp 7000,- per Dollar); Prosessor Pentium® II Xeon 450 MHz empat jalur (Four-way) jika tidak berhalangan akan terealisasi di awal tahun 1999.

Pada tahun 1999, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® III Processor. Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara. Disamping itu pada tahun yang sama Intel juga mengeluarkan prosesor tipe Intel® Pentium® III Xeon®. Processor Intel ini kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari sistem bus ke processor, yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

Pada tahun 2000, Intel mengeluarkan prosessor dengan tipe Intel® Pentium® 4 Processor. Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3,06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5 GHz dengan form factor pin 423, setelah itu intel merubah form factor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1,3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3,4 GHz.

Pada tanggal 9 Agustus 2006, Intel Corporation meluncurkan prosesor Intel Core 2 Duo yang ditujukan bagi PC dan workstation desktop dan laptop consumer dan bisnis – prosesor dengan teknologi yang dapat menghasilkan kinerja lebih, konsumsi daya lebih kecil, serta keleluasaan pemakaian bagi para penggunanya.
“Prosesor-prosesor Core 2 Duo adalah prosesor-prosesor terbaik di dunia,” kata Paul Otellini, Presiden dan CEO Intel. “Terakhir kali industri melihat inti komputer dibuat kembali seperti ini adalah ketika Intel memperkenalkan prosesor Pentium. Prosesor Core 2 Duo desktop berisi 291 juta transistor namun hanya mengkonsumsi daya 40 persen lebih sedikit dan tetap dapat menghasilkan kinerja yang dibutuhkan bagi aplikasi-aplikasi masa sekarang dan mendatang.” Keluarga prosesor yang sudah ditunggu-tunggu ini telah memiliki dukungan luas dengan lebih dari 550 rancangan sistem para manufaktur komputer – paling banyak dalam sejarah Intel. Pada akhirnya, puluhan ribu pelaku usaha akan menjual komputer-komputer atau komponen-komponen dengan menggunakan prosesor-prosesor ini.

Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo dibangun di beberapa fasilitas manufaktur bervolume tinggi dan canggih di dunia menggunakan proses berteknologi silikon 64-nanometer dari Intel. Versi PC desktop dari prosesor-prosesor ini juga menghasilkan peningkatan kinerja hingga 40 persen dan efisiensi daya hingga 40 persen dibandingkan prosesor terbaik Intel generasi sebelumnya. Menurut beberapa organisasi review independen, prosesor-prosesor ini memenangkan lebih dari sembilan dari 10 benchmark kinerja server, PC desktop dan PC gaming. Keluarga prosesor Intel Core 2 Duo terdiri dari prosesor-prosesor PC desktop yang dibuat khusus untuk para pengguna dari kalangan usaha, rumah, dan enthusiast, seperti pemain-pemain game high-end, dan lima prosesor PC mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mobile. Beragam workstation yang menggunakan prosesor Intel Core 2 Duo juga akan menghasilkan kinerja yang memimpin industri dalam hal desain, pembuatan konten dan komputasi teknis. Keluarga prosesor ini didasarkan pada arsitektur mikro
Intel Core yang revolusioner, dirancang untuk menghasilkan kinerja yang bertenaga namun dengan pemakaian daya efisien. Dengan kekuatan dua inti, atau mesin komputasi, prosesor-prosesor ini bisa mengerjakan banyak pekerjaan dengan lebih cepat. Prosesor-prosesor ini juga bisa bekerja tanpa masalah saat menjalankan lebih dari satu aplikasi, seperti membuat e-mail ketika sedang men-download musik atau video dan melakukan scan virus. Chip-chip inti-ganda ini juga meningkatkan performa beragam aplikasi seperti melihat dan memainkan video definisi tinggi, melindungi PC dan aset-asetnya selama transaksi e-commerce, dan memungkinkan umur batere yang lebih baik untuk notebook-notebook yang lebih ramping dan ringan.

Konsumer dan dunia usaha akan memiliki dua pilihan untuk membeli prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo sebagai bagian dari platform-platform berfokus pasar utama dari Intel, yang terdiri dari teknologi-teknologi hardware dan software Intel yang dibuat khusus untuk kebutuhan-kebutuhan komputasi spesifik, termasuk teknologi
Intel vPro untuk dunia usaha, teknologi bergerak Intel Centrino Duo untuk laptop, dan teknologi Intel Viiv untuk pengguna di rumah.
Prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo memiliki banyak inovasi tingkat lanjut, seperti:
a) Intel Wide Dynamic Execution – Meningkatkan kinerja dan efisiensi. Masing-masing inti bisa menyelesaikan hingga empat instruksi penuh secara bersamaan menggunakan sebuah pipeline 14- tahap yang efisien

b)
Intel Smart Memory Access – Meningkatkan kinerja sistem dengan menyembunyikan latency memori, yang kemudian mengoptimalkan penggunaan bandwidth data komputer yang tersedia untuk menyediakan data ke prosesor ketika dibutuhkan

c)
Intel Advance Smart Cache – Memiliki sebuah cache atau cadangan memori L2 yang berbagi untuk mengurangi daya dengan meminimalkan “lalu lintas” memori tapi meningkatkan kinerja dengan memungkinkan satu inti untuk menggunakan seluruh cache ketika core yang lain sedang tidak bekerja. Hanya Intel yang menyediakan kemampuan ini di seluruh segmen

d)
Intel Advanced Digital Media Boost – Secara efektif menggandakan kecepatan eksekusi untuk instruksi-instruksi yang banyak digunakan di aplikasi-aplikasi multimedia dan grafis

e)
Intel 64 Technology – Penambahan ke arsitektur Intel 32-bit ini mendukung komputasi 64-bit, termasuk memungkinkan prosesor untuk mengakses memori yang lebih besar

f)
Intel Dynamic Power Coordination – Mengkoordinasikan transisi-transisi Enhanced Intel SpeedStep® Technology dan tahap manajemen daya idle (C-states) secara independen per inti untuk membantu mengirit daya

g)
Intel Dynamic Bus Parking – Memungkinkan penghematan daya dan umur batere yang lebih baik dengan memungkinkan chipset untuk menurunkan daya bersama dengan prosesor dalam modus frekuensi rendah

h)
Enhanced Intel Deeper Sleep dengan Dynamic Cache Sizing – Menghemat daya dengan “menguras” data cache ke memori sistem selama periode ketidak-aktifan untuk menurunkan voltasi prosesor
18. Pada tahun 2008, tepatnya pada tanggal 17 Agustus, Intel mengeluarkan produk terbarunya yaitu prosessor tipe Intel Core 2 Extreme Quad Core. Produk terbarunya tersebut diberi nama Core 2 Extreme QX9300 processor dengan fitur 45W TDP dan memberikan perhatian khusus pada sisi pendingin atau cooling system.
The New Intel Core 2 Extreme QX9300 ini memiliki Core clock set pada 2.53GHz dan mengusung FSB atau Front Side Bus sebesar 1066 serta memiliki cache memory sebesar 12MB. Acara peluncuran prosesor quad core ini hanya 2hari sebelum jadwal IDF 2008 dimulai. Untuk masalah harga, The New Core 2 Extreme ini memberikan fasilitas yang cukup menjanjikan namun harga yang ditawarkan relative murah untuk kemampuan sebuah processor yang luar biasa. Adapun harga untuk mobile processor ini berkisar $1038 dimana pihak Intel telah melakukan sedikit kesepakatan untuk menentukan harga dari processor QX9300 ini. Sebagai perbandingan, Dual Core Mobile Chip dengan fitur sejenis yaitu clock speed sebesar 2.53Ghz dengan harga $340, namun kinerja nya 3x lebih lambat jika dibandingkan dengan QX9300. Tentu saja jika ingin menyamai QX9300 maka penggunanya akan membayar harga yang lebih mahal. Berdasarkan sumber lain dari tim pengembang Quad Core, pengembangan pun akan dilakukan untuk merambah pangsa pasar desktop.Intel juga meliris jenis prosesor lain yaitu dengan nama Core 2 Quad Q8200. Prosesor ini memiliki Core clock sebesar 2.33GHz dan direncanakan untuk diperkenalkan pada bulan Agustus tepatnya tanggal 31. Processor ini memiliki FSB atau front side bus sebesar 1333 dan besar cache memory 4MB. Berdasarkan keterangan pihak Intel, harga untuk prosesor ini yaitu sebesar $224, dimana ini merupakan harga pasti dan pihak Intel telah memproduksi ribuan unit prosesor ini untuk dipasarkan secara luas. Sehingga Q8200 ini menjadi processor termurah dikelas quad core processor yang mengusung teknologi 45nm fabrication technology line. Processor Q9300 dengan core clock 2.5GHz dan Processor Q9400 dengan clock 2.66GHz dipasarkan dengan harga $266.

Berikut ini adalah detail mengenai kedua processor terbaru dari Intel tersebut :
1.    Name : Intel Core 2 Extreme QX9300
· Clock Speed : 2.53Ghz
· FSB : 1066Mhz
· Multiplier : 9.5x
· L2 Cache : 2 x 6 Mb
· TDP : 45, possibly 35W
· Socket : no information
· Price : $1038
2.    Name        : Core 2 Quad Q8200
· Clock Speed : 2.33Ghz
· FSB : 1333Mhz
· Multiplier : no information
· L2 Cache : 4 Mb
· TDP : 45
· Socket : no information
· Price : $224
Baru- baru ini Intel mengeluarkan produk teranyar mereka yaitu Intel Core i7. Processor ini termasuk dalam keluarga Nehalem dan mempunyai kode Bloomfield. Processor yang diklaim tercepat di dunia ini memiliki 4 processor dan sudah mengadopsi teknologi DDR3 sebagai memory controllernya. Untuk menggunakannya harus menggunakan chipset terbaru yaitu x58.


Dari segi arsitekturnya, processor ini memuat 731 juta transistor dan dibuat dengan proses fabrikasi 45nm. Walaupun “hanya” menggunakan L1 cache sebesar 64KB dan L2cache sebesar 256KB, namun processor ini didukung oleh L3cache sebesar 8MB yang penggunaanya dishare ke masing- masing processor.


Intel akan mengeluarkan produk ini dalam 3 macam kecepatan yaitu 2.66Ghz, 2.93Ghz dan 3.20Ghz. Ketiga produk ini akan dijual dengan kisaran harga $285 – $999 (dengan kurs rupiah 13.400 maka harganya berkisar 3.819.000-13.386.600)

Berikut detailnya
Core i7 920 at 284 USD (mainstream)
Core i7 940 at 562 USD (performance)
Core i7 965 Extreme at 999 USD (enthusiast)

Berikut tabel perbandingan 920,940 dan 965
Fitur-fitur yang ada di i7
- Intel Turbo Boost
- Intel Virtualization
- Enhanced Intel SpeedStep
- Executable Disable bit
- Intel 64 architecture

Disamping fitur diatas, terdapat peningkatan yang signifikan yaitu
- hyper threading
- SSE4.2
- fast, unaligned cache access
- advanced power management
- turbo mode

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pengembangan membangun sistem informasi WEB

IDENTIFY ( IDENTIFIKASI )
            
            Teknologi perkembangan Web semakin berkembang, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi user.Perbedaan dan pemahaman skill dari user, kemudian teknologi dan bahasa dari user menjadi masalah  tersendiri dalam membangun  sistem informasi Web.
berapa kendala dan permasalahn yang harus diperhatikan dalam membangun sistem informasi Web antara lain:
1.       Scalibility
Scalibility berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dam karateristik dari masing – masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan.
2.       Visual Desain
Visual Desain selain dari tampilan Web, berhubungan pula dengan bagaimana user dapat memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah dirancang.
3.       Comprehensive
Comprhensive ( pemahaman ) Bagaimana membuat user tertarik dan memahami dengan informasi dari produk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam.
4.       Interactivity
Interactivity. Membuat user memahami dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi Web, seperti link, pull down menu, dimana di aplikasi sistem informasi traditional pada umumnya, sistem yang ditampilkan seperti memasukan data, mengurutkan data, laporan. Sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat menu interaktif seperti link dan undo.
5.       Change Management.
      Change Management, dalam hal ini merubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan kesulitan dengan tampilan baru, tanpa adanya petunjuk ataupun training yang dilakukan. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami dengan sistem yang telah dibuat dan dirancang.
Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem Informasi
diantaranya :
  1. Kurangnya informasi dari user
  2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
  3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan
  4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
  5. Kurangnya kemampuan skill dari user.
Faktor yang Menyebabkan  Kegagalan dalam Membangun Sistem Informasi
  1. Requirement atau kebutuhan  yang kurang lengkap
  2. Kurangnya keterlibatan user
  3. Kurangya Resource / sumber daya
  4. Hasil yang ingin dicapai tidak realistis
  5. Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi
  6. Kurangnya perencanaan
  7. Sistem tidak akan digunakan lagi
  8. Kurangnya Managemen IT .
UNDERSTANDING
        
                  Sudah menjadi hal yang umum bahwa pemasaran interaktif merupakan suatu bentuk penyempurnaan baru dimana marketer melihat dan lebih berorientasi kepada konsumennya. Pemasaran interaktif ini  dapat dikatakan memiliki sahabat terdekat yaitu teknologi. Teknologilah, terutama internet, yang memungkinkan interaksi tersebut terjadi.
          Banyak perangkat yang dikenal di dalam internet yang tentunya membantu proses penyampaian informasi di dalamnya. Contohnya antara lain seperti World Wide Web, e-mail, forum, newsgroups, dll. Bahasa yang digunakan dalam memprogram segala konten dan tampilan web adalah HTML (hypertext Markup Language). HTML memungkinkan adanya segala konten yang diinginkan di dalam sebuah halaman web seperti teks, gambar, hyperlinks,dan memungkinkan interaksi.
              Untuk mencapai ke website tertentu, dibutuhkan adanya sebuah alamat web yang akan menyambungkan ke halaman tertentu di dalam web server yang di miliki suatu organisasi atau perusahaan. Halaman web ini lebih dikenal dengan istilah universal resource locators (URLs). Dengan mengetahui URLs sebuah website maka halaman web yang berisikan informasi, gambar, dan elemen interaktif lainnya yan dikenal sebagai konten dapat diakses. Konten ini akan menentukan pengalaman pelanggan, efektifitas pemasaran,  dan apakah pelanggan akan kembali ke website tersebut
        Dari uraian penjelasan tersebut diatas pada dasarnya sistem kerja serta metodelogi yang digunakan seperti model rekayasa perangkat lunak yang dipilih adalah model air terjun (Waterfall) karena metode ini paling kompleks dan paling cocok jika diterapkan pada sebuah Sistem Informasi Web.
        Namun disamping paling komplek dan paling cocok method waterfall masih memiliki kekurangna dimana Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik  teknologi ataupun lingkungannya. masih terdapat kelemahan – kelemahan yang adamethode waterfall dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Tahapan Rekayasa Sistem.
Tahapan ini sangat menekan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan menentukan konsep sistem beserta antarmuka yang menghubungkannya dengan lingkungan sekitar. Hasilnya berupa spesifikasi sistem.
  1. Tahapan Analisis.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen di tingkat perangkat lunak. Dengan analisis harus dapat ditentukan domain-domain data atau informasi, fungsi, proses, atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya, dan antarmuka. Hasilnya berupa spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
  1. Tahapan Perancangan.
Pada tahap perancangan, kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak, yang dihasilkan pada tahap analisis, ditransformasikan ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diterapkan.
  1. Tahapan Pemrograman.
Tahap inu melakukan penerapan hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh computer.
5.       Tahapan Pengujian.
Setelah perangkat lunak selesai diterapkan, pengujian dapat segera dimulai. Pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap modul. Jika tidak ada masalah, modul tersebut akan diintegrasikan hingga membentuk perangkat lunak secara utuh. Kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak yang memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi internal, potensi masalah yang mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil apakah sudah sesuai dengan permintaan.
6.       Tahapan Pengoperasian dan Pemeliharaan.
Dalam masa operasional sehari-hari, suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya.


ANALYZE 
 
            Untuk memperjelas dan memperkuat analisa dapat kita lihat pada table perbandingan metodelogi dalam pengembangan system informasi WEB :

Metodologi
Keterangan
Waterfall
Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik  teknologi ataupun lingkungannya.
Prototipe
Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk “aplikasi yang interaktif”, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari pada proses pada sistem. Namun dalam prosesnya prototipe cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian project tidak jelas. Dan target user dalam Web lebih bervariasi.
Rapid Application
Development
Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul yang salah maka akan dibuang. Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah langsung dibuang. “RAD involve building the wrong site multiple times until the right site falls out of the process”
Incremental
 Prototipe
Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu, kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan dalam sistem informasi Web.

                Maka jika dilihat dari table perbadingan tersebut dan mempelajari masaah – masalah yang ada sesuai dengan disampaikan diatas yaitu  berdasarkan kendala dalam membangun sebuah Sistem Informasi Web, dan faktor-faktor penyebab kegagalan dalam membangun Sistem Informasi Web, menurut saya Metode yang harus dilakukan  untuk mengatasi masalah tersebut  mengusulkan untuk menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). Karena pengembangan Metodologi untuk Sistem Informasi Web  ini berdasarkan banyak literature, tahapan SDLC ( Sistem Development Life Cycle ) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan.

Tahapan SDLC dalam pengembangan  sistem informasi Web
1.     Planning
2.     Analisa
·       Analisa Teknologi
·       Analisa Informasi
·       Analisa User
·       Analisa Biaya dan Resiko
3.     Desain
·       Desain Informasi
·       Desain Grafik
·       Database Application
·       Model Development
·       Database Design
·       PHP Library Development



4.     Implementasi
·       Desain Review
·       Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
·       Penulisan Program dan Instalasi
·       Pengujian Web dan Dokumen Web
·       Update Informasi  atau update teknologi ( Maintenance )

1) Tahap Planning
                Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :
  • Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi
  • Sistem Investigasi berupa wawancara, observasi, quesioner.
            Dalam tahapan ini jika  tahap feasibility   hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini  dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.
Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya

2) Tahap Analisa.
Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :
1.         Analisa Teknologi, teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.
2.         Analisa Informasi, mengenai informasi statik dan informasi dinamis yang digunakan
3.         Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.
4.         Analisa Biaya dan Resiko
Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.
3) Tahap Desain
Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :
  • Tahap Desain Informasi
  • Tahap Desain Grafik
Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]
v Model Development
v Desain Database 

1. Tahap Desain Informasi
Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.
2. Tahap Desain Grafis
Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari
·         Warna
·         Layout ( tampilan )
·         Gambar dan graphic
Dan  semuanya menjadi kesatuan agar  terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.
3. Model Development
Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini  menggambarkan relationship (hubungan)  dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.
4. Desain Database
Merupakan hubungan relasi antara tabel dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data.
Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan   :
  1. Informasi, dalam membuat  sistem informasi Web,
  2. Update Informasi
  3. Jumlah pengunjung
  4. Akses cepat dalam membuka halaman Web
  5. Tampilan Desain yang baik dilihat.
  6. Interaktif.
7.       Terdaftar dalam search engine.

4) Tahap Implementasi
Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu
·           Desain Review
·           Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
·           Penulisan Program dan Instalasi
·           Pengujian Web dan Dokumen Web
Update Informasi  atau update teknologi ( Maintenance )

REPORT ( Lapoaran )

                Metodologi yang diusulkan dalam pengembangan sistem Web yaitu  menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle). Dimana  pengembangan Metodologi untuk Sistem Informasi Web  ini berdasarkan banyak literature, tahapan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan.
Dengan metodologi ini diharapkan akan mengambil user –user baru dan akan selalu melihat Web site, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain dibuat baik dan cepat dalam menjalankan Web site.

                Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem informasi Web secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa, seperti             e-commerce, e-learning atau yang lainnya dan untuk analisa dengan domain tersebut memerlukan studi literatur tersendiri.