IDENTIFY ( IDENTIFIKASI )
Teknologi perkembangan Web semakin berkembang, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi user.Perbedaan dan pemahaman skill dari user, kemudian teknologi dan bahasa dari user menjadi masalah tersendiri dalam membangun sistem informasi Web.
berapa kendala dan permasalahn yang harus diperhatikan dalam membangun sistem informasi Web antara lain:
1. Scalibility
Scalibility berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dam karateristik dari masing – masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan.
2. Visual Desain
Visual Desain selain dari tampilan Web, berhubungan pula dengan bagaimana user dapat memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah dirancang.
3. Comprehensive
Comprhensive ( pemahaman ) Bagaimana membuat user tertarik dan memahami dengan informasi dari produk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam.
4. Interactivity
Interactivity. Membuat user memahami dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi Web, seperti link, pull down menu, dimana di aplikasi sistem informasi traditional pada umumnya, sistem yang ditampilkan seperti memasukan data, mengurutkan data, laporan. Sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat menu interaktif seperti link dan undo.
5. Change Management.
Change Management, dalam hal ini merubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan kesulitan dengan tampilan baru, tanpa adanya petunjuk ataupun training yang dilakukan. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami dengan sistem yang telah dibuat dan dirancang.
Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem Informasi
diantaranya :
- Kurangnya informasi dari user
- Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
- Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan
- Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
- Kurangnya kemampuan skill dari user.
Faktor yang Menyebabkan Kegagalan dalam Membangun Sistem Informasi
- Requirement atau kebutuhan yang kurang lengkap
- Kurangnya keterlibatan user
- Kurangya Resource / sumber daya
- Hasil yang ingin dicapai tidak realistis
- Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi
- Kurangnya perencanaan
- Sistem tidak akan digunakan lagi
- Kurangnya Managemen IT .
UNDERSTANDING
Sudah menjadi hal yang umum bahwa pemasaran interaktif merupakan suatu bentuk penyempurnaan baru dimana marketer melihat dan lebih berorientasi kepada konsumennya. Pemasaran interaktif ini dapat dikatakan memiliki sahabat terdekat yaitu teknologi. Teknologilah, terutama internet, yang memungkinkan interaksi tersebut terjadi.
Banyak perangkat yang dikenal di dalam internet yang tentunya membantu proses penyampaian informasi di dalamnya. Contohnya antara lain seperti World Wide Web, e-mail, forum, newsgroups, dll. Bahasa yang digunakan dalam memprogram segala konten dan tampilan web adalah HTML (hypertext Markup Language). HTML memungkinkan adanya segala konten yang diinginkan di dalam sebuah halaman web seperti teks, gambar, hyperlinks,dan memungkinkan interaksi.
Untuk mencapai ke website tertentu, dibutuhkan adanya sebuah alamat web yang akan menyambungkan ke halaman tertentu di dalam web server yang di miliki suatu organisasi atau perusahaan. Halaman web ini lebih dikenal dengan istilah universal resource locators (URLs). Dengan mengetahui URLs sebuah website maka halaman web yang berisikan informasi, gambar, dan elemen interaktif lainnya yan dikenal sebagai konten dapat diakses. Konten ini akan menentukan pengalaman pelanggan, efektifitas pemasaran, dan apakah pelanggan akan kembali ke website tersebut
Dari uraian penjelasan tersebut diatas pada dasarnya sistem kerja serta metodelogi yang digunakan seperti model rekayasa perangkat lunak yang dipilih adalah model air terjun (Waterfall) karena metode ini paling kompleks dan paling cocok jika diterapkan pada sebuah Sistem Informasi Web.
Namun disamping paling komplek dan paling cocok method waterfall masih memiliki kekurangna dimana Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik teknologi ataupun lingkungannya. masih terdapat kelemahan – kelemahan yang adamethode waterfall dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tahapan Rekayasa Sistem.
Tahapan ini sangat menekan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan menentukan konsep sistem beserta antarmuka yang menghubungkannya dengan lingkungan sekitar. Hasilnya berupa spesifikasi sistem.
- Tahapan Analisis.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen di tingkat perangkat lunak. Dengan analisis harus dapat ditentukan domain-domain data atau informasi, fungsi, proses, atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya, dan antarmuka. Hasilnya berupa spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
- Tahapan Perancangan.
Pada tahap perancangan, kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak, yang dihasilkan pada tahap analisis, ditransformasikan ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diterapkan.
- Tahapan Pemrograman.
Tahap inu melakukan penerapan hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh computer.
5. Tahapan Pengujian.
Setelah perangkat lunak selesai diterapkan, pengujian dapat segera dimulai. Pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap modul. Jika tidak ada masalah, modul tersebut akan diintegrasikan hingga membentuk perangkat lunak secara utuh. Kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak yang memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi internal, potensi masalah yang mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil apakah sudah sesuai dengan permintaan.
6. Tahapan Pengoperasian dan Pemeliharaan.
Dalam masa operasional sehari-hari, suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
ANALYZE
Untuk memperjelas dan memperkuat analisa dapat kita lihat pada table perbandingan metodelogi dalam pengembangan system informasi WEB :
Metodologi | Keterangan |
Waterfall | Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik teknologi ataupun lingkungannya. |
Prototipe | Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk “aplikasi yang interaktif”, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari pada proses pada sistem. Namun dalam prosesnya prototipe cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian project tidak jelas. Dan target user dalam Web lebih bervariasi. |
Rapid Application Development | Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul yang salah maka akan dibuang. Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah langsung dibuang. “RAD involve building the wrong site multiple times until the right site falls out of the process” |
Incremental Prototipe | Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu, kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan dalam sistem informasi Web. |
Maka jika dilihat dari table perbadingan tersebut dan mempelajari masaah – masalah yang ada sesuai dengan disampaikan diatas yaitu berdasarkan kendala dalam membangun sebuah Sistem Informasi Web, dan faktor-faktor penyebab kegagalan dalam membangun Sistem Informasi Web, menurut saya Metode yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut mengusulkan untuk menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). Karena pengembangan Metodologi untuk Sistem Informasi Web ini berdasarkan banyak literature, tahapan SDLC ( Sistem Development Life Cycle ) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan.
1. Planning
2. Analisa
· Analisa Teknologi
· Analisa Informasi
· Analisa User
· Analisa Biaya dan Resiko
3. Desain
· Desain Informasi
· Desain Grafik
· Database Application
· Model Development
· Database Design
· PHP Library Development
4. Implementasi
· Desain Review
· Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
· Penulisan Program dan Instalasi
· Pengujian Web dan Dokumen Web
· Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )
1) Tahap Planning
Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :
- Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi
- Sistem Investigasi berupa wawancara, observasi, quesioner.
Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.
Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya
2) Tahap Analisa.
Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :
1. Analisa Teknologi, teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.
2. Analisa Informasi, mengenai informasi statik dan informasi dinamis yang digunakan
3. Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.
4. Analisa Biaya dan Resiko
Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.
3) Tahap Desain
Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :
- Tahap Desain Informasi
- Tahap Desain Grafik
Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]
v Model Development
v Desain Database
1. Tahap Desain Informasi
Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.
2. Tahap Desain Grafis
Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari
· Warna
· Layout ( tampilan )
· Gambar dan graphic
Dan semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.
3. Model Development
Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship (hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.
4. Desain Database
Merupakan hubungan relasi antara tabel dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data.
Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Informasi, dalam membuat sistem informasi Web,
- Update Informasi
- Jumlah pengunjung
- Akses cepat dalam membuka halaman Web
- Tampilan Desain yang baik dilihat.
- Interaktif.
7. Terdaftar dalam search engine.
4) Tahap Implementasi
Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu
· Desain Review
· Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
· Penulisan Program dan Instalasi
· Pengujian Web dan Dokumen Web
Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )
REPORT ( Lapoaran )
Metodologi yang diusulkan dalam pengembangan sistem Web yaitu menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle). Dimana pengembangan Metodologi untuk Sistem Informasi Web ini berdasarkan banyak literature, tahapan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan.
Dengan metodologi ini diharapkan akan mengambil user –user baru dan akan selalu melihat Web site, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain dibuat baik dan cepat dalam menjalankan Web site.
Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem informasi Web secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa, seperti e-commerce, e-learning atau yang lainnya dan untuk analisa dengan domain tersebut memerlukan studi literatur tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar